ANALISIS SWOT; PENGERTIAN, FAKTOR, TUJUAN, MATRIKS DAN TAHAPAN ANALISIS WOT (KAJIAN TEORI DAN DAFTAR PUSTAKA)

 

ANALISIS SWOT; PENGERTIAN, FAKTOR, TUJUAN, MATRIKS DAN TAHAPAN ANALISIS WOT
(KAJIAN TEORI DAN DAFTAR PUSTAKA)

A.    Pengertian analisis SWOT

Teori analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah strength atau kekuatan, W adalah weakness atau kelemahan, O adalah Opportunity atau kesempatan, dan T adalah threat atau ancaman. SWOT ini bias digunakan untuk menganalisis suatu kondisi di mana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan suatu program kerja.(1) Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.(2)

1.      Strength (kekuatan)

Merupakan faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan. Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh perusahaan, yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan dengan pesaing dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.(3)

2.      Weakness (kelemahan)

Kelemahan adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi penghambat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

3.      Opportunity (peluang)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Identifikasi segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan, perkembangan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok merupakan suatu hal yang bisa menjadi peluang oleh perusahaan.(4)

4.      Threat (ancaman)

Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan.(5) Ancaman adalah faktor- faktor lingkungan yang tidak menguntungkan satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman bias menjadi ganjalan bagi bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang ataupun dimasa depan. Beberapa contoh dari ancaman diantaranya seperti masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan, menguatnya posisi tawar pemasok, perubahan atau perkembangan teknologi yang belum dikuasai, perubahan dalam peraturan perundang- undangan.(6)

B.     Tujuan analisis SWOT

            Tujuan dilakukannya atau diterapkannya analisis SWOT pada suatu perusahaan adalah untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan, menjadi lebih fokus, sehingga sehingga dengan penempatan analisis SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan piker dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Kunci dari peran analisis SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategi dan pengambilan keputusan, tujuan yang diterapkan pada hampir semua aspek industry.(7)

C.    Tahapan analisis SWOT (analisis faktor strategi internal dan eksternal)

1.      Matriks IFAS (internal strategic factor analysis summary)

      Setelah faktor-faktor strategis internal            suatu    perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tahapannya adalah :(8)

a.       Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b.      Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.)

c.       Berikan ranting 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor untuk menunjukkan apakah faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (ranting = 1), kelemahan yang kecil (ranting =2), kekuatan yang kecil (ranting=3), dan kekuatan yang besar (ranting=4). Jadi sebenarnya ranting mengacu pada perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri di mana perusahaan berada.

d.      Kalikan bibit pada kolom 2 dengan ranting pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e.       Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f.        Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Total rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total rata-rata di bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan lemah. Dan jika total di atas 2, 5 menandakan bahwa secara internal perusahaan kuat.

2.      Matriks EFAS (eksternal factor analysis summary)

      Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara menentukan faktor strategi eksternal (EFAS).

a.       Susunlah dalam kolom 1 faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman.

b.      Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c.       Hitung ranting (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai ranting untuk faktor peluang bersifat positif ( peluang yang semakin besar diberi ranting + 4, tetapi jika peluang kecil diberi ranting + 1). Pemberian ranting ancaman adalah kebalikannya. Jika nilai ancaman sangat besar, rantingnya adalah 1, jika nilai ancaman sedikit di beri ranting 4.

d.      Kalikan bobot pada kolom 2 dengan ranting pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

e.       Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f.        Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Dalam EFAS matrix kemungkinan nilai tertinggi total scor adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total skor 4,0 menandakan bahwa perusahaan merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa. Total skor 1,0 menunjukkan strategi-strategi yang dibuat oleh perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yg dimiliki perusahaan atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.(9)

3.      Pencocokan matriks internal dan eksternal (IE)

      Untuk merumuskan strategi yang akan digunaan, selanjutnya dicocokannya dengan matrik IE. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi kunci IFAS pada sumbu X dan EFAS pada sumbu Y.

Untuk sumbu X skor ada tiga yaitu :

a.       skor 4,0-3,0 = posisi internal kuat

b.      skor 2,99-2,0 = posisi internal rata-rata

c.       skor 1,99-1,0 = posisi internal lemah

Untuk sumbu Y menggunakan cara yang sama yaitu :

a.       skor 4,0-3,0 = posisi eksternal kuat

b.      skor 2,99-2,0 = posisi eksternal rata-rata

c.       skor 1,99-1,0 = posisi eksternal lemah

      Matrik IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda. Divisi yang masuk sel I, II, atau IV dapat disebut tumbuh dan bina, strategi-strategi yang cocok adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

      Divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat menggunakan strategi pertahanan dan pemeliharaan. Penetrasi pasar dan pengembangan produk dapat digunakan untuk divisi ini. Divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi. Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang. Ini adalah kebalikan dari investasi. Perusahaan yang paling sukses adalah perusahaan yang mampu menghasilkan bisnis yang berada di posisi sel I.

Gambar Pencocokan Matriks Internal dan Eksternal

Total nilai IFAS yang di beri bobot

4.      Matriks SWOT

      Selanjutnya, dengan menggunakan faktor strategis (eksternal maupun internal) sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, yang nantinya akan dimasukkan ke dalam matrik SWOT sebagai alat untuk menentukan faktor-faktor strategi oleh perusahaan.

Menurut Rangkuti alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam perusahaan.(10)

Gambar Matrik SWOT

IFAS

 

 

 

EFAS

STRENGTHS (S)

 

Tentukan faktor- faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

 

Tentukan faktor- faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O)

Tentukan faktor-faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

 

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

 

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

TREATH (T)

 

Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST

 

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

 

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus BisniS, 2006.

a.       Strategi SO

            Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b.      Strategi ST

            Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c.       Strategi WO

            Strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d.      Strategi WT

            Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.(11)

 


 

1.       Alma Bukhari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), hlm. 24.

2.       Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis…,hlm. 31.

3.       Sedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), hlm. 109.

4.                4.  Ibid. hlm. 110.

5.                 5. Ibid. hlm. 110.

6.               6. Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 173.

7.           7. Evi Aprianti, “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda Studi pada PT. Pasific Motor 1 Cikarang,” Skripsi (Bekasi: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa, 2017), hlm. 29.

8.               8. Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis…, hlm. 24-26.

9.               9. Ibid. hlm. 22-23.

10.        10. Ibid. hlm. 31

11.            11. Ibid. hlm. 31-32

 

Komentar